Masih pakai sistem IT lama yang tertutup dan bergantung pada satu vendor? Anda tidak sendiri. Banyak perusahaan tetap nyaman dengan legacy infrastructure karena dianggap stabil. Tapi kenyamanan itu mahal. Survei SnapLogic mencatat, rata-rata perusahaan mengalokasikan hingga $2.7 juta untuk memperbarui sistem yang sebenarnya sudah tidak relevan dengan arah bisnis saat ini.
Inilah waktunya mempertimbangkan whitebox infrastructure—pendekatan baru yang lebih terbuka, modular, dan siap mengikuti kecepatan perubahan teknologi digital.
Kebutuhan Infrastruktur IT di Era AI
Meningkatnya adopsi AI ke dalam operasional bisnis membuat infrastruktur IT dituntut bekerja lebih keras dan lebih cerdas. Volume data melonjak, proses harus real-time, dan sistem harus bisa mengikuti perubahan dengan cepat. Di situasi ini, infrastruktur yang kaku atau lambat beradaptasi bukan hanya tidak ideal tetapi juga menjadi penghambat, sehingga perusahaan saat ini membutuhkan fondasi IT yang lebih tangguh, lincah, dan siap menghadapi dinamika digital yang terus bergerak.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Peran AI dalam Bisnis di Berbagai Industri
Keterbatasan Infrastruktur IT Tradisional
Banyak perusahaan masih mengandalkan infrastruktur IT tradisional karena dianggap stabil dan sudah menyatu dalam proses kerja. Tetapi seiring berjalannya waktu, keterbatasannya makin terasa. Sistem yang tertutup, sulit diintegrasikan, dan bergantung pada satu vendor membuat fleksibilitas jadi minim. Dalam dunia yang bergerak cepat, kenyamanan ini justru berubah jadi beban—menghambat inovasi dan memperlambat langkah bisnis.
Whitebox: Arah Baru Infrastruktur IT
Berbeda dengan sistem tradisional yang mengikat perusahaan pada satu vendor, whitebox iInfrastructure memisahkan hardware dan software, memberi kebebasan penuh untuk mengatur infrastruktur sesuai kebutuhan. Pendekatan ini membuka ruang bagi perusahaan untuk lebih leluasa memilih solusi yang paling relevan.
Dengan mengandalkan kombinasi commodity hardware dan open-source software, whitebox membentuk arsitektur yang terbuka, modular, dan mudah dikembangkan. Fleksibilitas ini memungkinkan sistem berevolusi seiring perubahan teknologi, sambil tetap menjaga efisiensi dan kesesuaian dengan arah bisnis yang terus bergerak.
5 Manfaat Whitebox Infrastructure bagi Bisnis

Transformasi digital menuntut lebih dari sekadar adopsi teknologi baru—yang dibutuhkan adalah infrastruktur IT yang mampu mengikuti ritme bisnis yang terus berubah. Di sinilah whitebox Infrastructure hadir, bukan hanya sebagai solusi teknis, tapi sebagai fondasi yang membuat sistem lebih fleksibel, efisien, dan siap berkembang. Lalu, apa saja keuntungan konkret yang ditawarkan whitebox bagi perusahaan? Berikut lima manfaat utamanya.
1. Fleksibel Sesuai Kebutuhan
Whitebox memberi keleluasaan penuh untuk memilih dan mengatur hardware serta software sesuai kebutuhan. Sistem bisa dibentuk lebih presisi, mengikuti cara kerja dan ritme operasional perusahaan.
2. Lebih Hemat
Dengan kombinasi commodity hardware dan open-source software, whitebox membantu menekan biaya tanpa mengorbankan performa. Pengeluaran jadi lebih ramping, sistem tetap berjalan maksimal.
3. Skalabilitas Tanpa Hambatan
Infrastruktur dapat berkembang seiring kebutuhan, tanpa menunggu siklus produk dari vendor tertentu. Perubahan bisa dilakukan cepat dan terukur.
4. Bebas dari Ketergantungan Vendor
Whitebox membebaskan perusahaan dari ketergantungan pada ekosistem tertutup milik vendor tertentu. Tanpa batasan platform, proses pengembangan, integrasi, dan migrasi jadi jauh lebih fleksibel, adaptif, dan selaras dengan arah strategi IT perusahaan.
5. Siap untuk Beban Kerja Modern
Whitebox dirancang untuk mendukung kebutuhan seperti AI, cloud, dan otomatisasi. Arsitekturnya terbuka dan mudah beradaptasi dengan teknologi terbaru.
Edgecore Networks: Solusi Whitebox yang Andal
Sebagai pemain utama dalam ekosistem whitebox global, Edgecore Networks menawarkan lebih dari sekadar alternatif infrastruktur. Edgecore menghadirkan solusi berbasis commodity hardware yang terbuka dan fleksibel, memungkinkan perusahaan membangun platform yang scalable, customizable, dan siap dipakai dalam berbagai skenario produksi—tanpa terikat pada desain dan siklus vendor tradisional.
Lebih dari itu, Edgecore menyediakan dukungan ekosistem yang matang: interoperabilitas tinggi, kemampuan otomasi yang luas, serta arsitektur terbuka yang mudah dikembangkan. Solusi ini ideal untuk berbagai kebutuhan—darihyperscale data center dan cloud provider, hingga enterprise yang membutuhkan efisiensi, kontrol, dan kemampuan integrasi lintas sistem.
Dapatkan Infrastruktur Whitebox Terpercaya dari Edgecore x BPT
Sebagai authorized distributor Edgecore Networks di Indonesia dan bagian dari CTI Group, Blue Power Technology (BPT) siap mendukung Anda mulai dari tahap konsultasi, implementasi, hingga aftersales support—untuk memastikan integrasi whitebox berjalan mulus dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Tertarik mengadopsi whitebox infrastructure? Hubungi tim BPT sekarang dan temukan solusi yang paling tepat untuk infrastruktur Anda.
Author: Danurdhara Suluh Prasasta
Content Writer CTI Group