Masalah pengelolaan data menjadi tantangan besar untuk bisnis di era digital, di mana volume informasi terus tumbuh secara eksponensial. Banyak perusahaan yang kesulitan mengatur, menyimpan, dan mengamankan data secara efisien, sehingga berdampak langsung pada performa bisnis.
Menurut laporan The ECM Consultant, lebih dari 80 persen data yang dimiliki organisasi bersifat tidak terstruktur, membuat proses pengambilan keputusan menjadi lambat dan tidak akurat. Hal ini diperburuk dengan tidak adanya sistem klasifikasi dan arsitektur data yang memadai, sehingga data yang berharga justru terabaikan atau hilang.
Pengelolaan data yang tidak optimal juga dapat menyebabkan inefisiensi operasional dan risiko keamanan. Survei dari Solix menunjukkan bahwa 90 persen perusahaan menyimpan data lama dan tidak aktif yang memperbesar beban penyimpanan dan memperumit proses backup.
6 Masalah yang Sering Dialami dalam Pengelolaan dan Penyimpanan Data

Data menjadi aset penting bagi perusahaan di era digital. Namun, seiring dengan pertumbuhan volume, kecepatan, dan variasi data, pengelolaannya pun menjadi semakin kompleks dan menantang. Berikut enam masalah utama pengelolaan dan penyimpanan data yang kerap dihadapi perusahaan.
1. Data Silo dan Fragmentasi
Fenomena data silo di mana data tersebar di berbagai sistem, aplikasi, atau departemen tanpa terintegrasi secara memadai menjadi tantangan utama pengelolaan data. Sebagai akibatnya, organisasi kesulitan mendapat gambaran terpadu dari seluruh data yang dimiliki sehingga menghambat visibilitas, kolaborasi, analisis, dan pengambilan keputusan yang kurang akurat.
2. Kualitas dan Akurasi Data
Data tidak konsisten, duplikasi, atau tidak valid kerap menghambat proses bisnis. Kurangnya proses validasi atau standar penginputan menyebabkan data tidak dapat diandalkan. Kualitas data yang buruk dapat menghambat efisiensi dan berisiko menghasilkan kesalahan keputusan bisnis.
3. Keamanan dan Kepatuhan
Banyak perusahaan dan organisasi yang tidak mengelola data sensitif sesuai dengan protokol keamanan yang ketat. Kelemahan ini dapat membuka celah terhadap ancaman siber seperti peretasan atau pencurian data. Selain itu, ketidakpatuhan terhadap regulasi seperti GDPR, HIPAA, dan UU PDP dapat mengakibatkan denda besar dan kerusakan reputasi bisnis.
4. Pertumbuhan Volume Data yang Tak Terkendali
Seiring meningkatnya penggunaan perangkat digital dan sistem cloud, volume data turut mengalami peningkatan secara eksponensial. Tanpa sistem manajemen yang skalabel, perusahaan akan kesulitan menyimpan, mengelola, dan mengakses data secara efisien. Hal ini dapat berdampak langsung pada seluruh biaya penyimpanan dan kinerja sistem.
5. Strategi Manajemen Data Tidak Terpusat
Banyak perusahaan yang belum memiliki kebijakan atau arsitektur manajemen data yang jelas dan sesuai standar. Padahal, tanpa strategi terstruktur, maka proses pengumpulan, penyimpanan, dan penghapusan data menjadi tidak efisien dan rawan terjadi kesalahan yang dapat menghambat upaya transformasi digital dan integrasi data lintas sistem.
6. Keterbatasan SDM dan Teknologi
Keterbatasan infrastruktur IT dan tim yang belum terlatih dalam praktik manajemen data modern dapat menjadi kendala besar. Beberapa perusahaan masih bergantung pada sistem manual sehingga kesulitan merespons otomasi atau kebutuhan data secara real-time.
Solusi untuk Atasi Masalah Pengelolaan Data dengan OSS, KMS, dan STS dari Alibaba Cloud

Untuk mengatasi masalah penyimpanan, pengelolaan, dan perlindungan data secara efisien dan aman, Alibaba Cloud menawarkan solusi yang skalabel dan mendukung keamanan tingkat tinggi. Tiga solusi utama Alibaba Cloud di antaranya Object Storage Service (OSS), Key Management Service (KMS), dan Security Token Service (STS)saling melengkapi untuk mengatasi masalah pengelolaan data yang kerap dihadapi oleh perusahaan.
OSS
Object Storage Service (OSS) adalah layanan penyimpanan data berbasis objek dari Alibaba Cloud yang dirancang untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data dalam skala besar, baik berupa file statis, gambar, video, backup, hingga log aplikasi. OSS mendukung antarmuka RESTful API dan berbagai SDK serta dapat terintegrasi dengan aplikasi web, mobile, dan IoT. Dengan arsitektur yang tahan bencana dan geografis terdistribusi, OSS memastikan data dapat tersedia di mana saja dan kapan saja.
KMS
Key Management Service (KMS) adalah layanan manajemen kunci enkripsi berbasis cloud yang menyediakan kemampuan untuk membuat, menyimpan, dan mengelola kunci kriptografi secara aman. KMS dapat digunakan untuk mengenkripsi data di berbagai layanan Alibaba Cloud, termasuk OSS, RDS, dan ECS. Fitur audit dan rotasi otomatis membantu perusahaan memenuhi kepatuhan keamanan data dan kebijakan internal.
STS
Security Token Service (STS) memungkinkan pengguna untuk memberikan kredensial sementara kepada entitas yang membutuhkan akses sementara ke sumber daya cloud. Token yang dihasilkan memiliki lifecycle terbatas dan dapat dikonfigurasi dengan hak akses tertentu, termasuk memberikan kontrol keamanan lebih ketat dibandingkan kunci akses permanen. STS sangat bermanfaat untuk mengelola akses dari aplikasi mobile, sistem backend third party, atau pekerja remote yang membutuhkan akses terbatas.
Keunggulan OSS, KMS, dan STS dari Alibaba Cloud
Ketiga solusi pengelolaan dan penyimpanan data dari Alibaba Cloud yang meliputi OSS, KMS, dan STS. Berikut keunggulan ketiga solusi utama yang dapat menghadirkan kemampuan penyimpanan data, perlindungan enkripsi, dan kontrol akses dinamis yang fleksibel.
OSS
- Skalabilitas tinggi untuk menyimpan data dalam jumlah besar secara elastis.
- Ketersediaan dan durabilitas tingkat enterprise dengan durabilitas 99,9999999999 persen.
- Mendukung pengiriman konten global melalui integrasi Content Delivery Network (CDN).
- Mendukung berbagai kelas penyimpanan (Standard, Infrequent Access, Archive, Cold Archive) untuk optimasi biaya.
KMS
- Perlindungan enkripsi end-to-end dengan manajemen kunci terpusat.
- Terintegrasi dengan berbagai layanan Alibaba Cloud termasuk OSS dan database untuk mengenkripsi data secara otomatis.
- Mendukung rotasi kunci otomatis, manajemen izin, dan pelacakan aktivitas untuk audit keamanan.
- Sesuai dengan standar keamanan industri seperti PCI DSS dan GDPR.
STS
- Memberikan kredensial sementara dengan izin terbatas berdasarkan kebijakan yang ditentukan.
- Mendukung skenario akses sementara seperti aplikasi third party atau pengguna mobile.
- Meningkatkan keamanan dengan prinsip least privilege dan validitas token yang terbatas waktu.
- Menimalkan risiko eksposur long-term credentials.
Baca Juga: 7 Manfaat Penggunaan Database untuk Pertumbuhan Fintech Modern
Dapatkan Solusi OSS, KMS, dan STS Alibaba Cloud di BPT
Blue Power Technology (BPT) sebagai bagian dari CTI Group, menghadirkan OSS, KMS, dan STS dari Alibaba Cloud sebagai solusi pengelolaan data yang efisien dan aman untuk bisnis. Didukung teknisi IT berpengalaman dan bersertifikat untuk memastikan pengelolaan data optimal tanpa trial and error, BPT memastikan Anda dapat memaksimalkan implementasi dalam mengatasi tantangan bisnis dan mempercepat inovasi.
Didukung tim profesional dan bersertifikat, BPT memastikan layanan komprehensif sebelum, selama, dan setelah proses implementasi yang sesuai dengan standar global dan best practice industri. Klik link ini untuk memulai tahap konsultasi agar tim kami dapat membantu Anda menghadirkan solusi pengelolaan data yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Penulis: Ervina Anggraini – Content Writer CTI Group