Di tengah kompetisi global yang makin ketat, digitalisasi industri manufaktur bukan lagi sekadar pilihan, tapi sebuah keharusan. Penerapan teknologi seperti cloud computing, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), hingga data analytics telah membuktikan mampu mendongkrak efisiensi, kecepatan produksi, dan inovasi.
Laporan McKinsey menyebutkan bahwa transformasi digital bisa meningkatkan produktivitas hingga 40 persen, memangkas biaya operasional sebesar 20 persen, dan mempercepat time to market secara signifikan. Tapi ironisnya, tak sedikit perusahaan manufaktur yang justru gagal dalam proses digitalisasi. Mengapa bisa demikian?
Menurut Deloitte, 30 persen transformasi digital di sektor manufaktur gagal mencapai hasil yang signifikan. Sebagian besar kegagalan ini disebabkan oleh minimnya kesiapan infrastruktur, resistensi budaya organisasi, dan kesulitan integrasi teknologi baru ke dalam sistem lama. Dengan kata lain, kegagalan bukan karena teknologinya kurang canggih—melainkan karena strateginya tidak tepat dan eksekusinya tidak matang.
5 Tantangan Utama Digitalisasi Industri Manufaktur di 2025

Upaya tranformasi digital memicu tantangan yang tidak sedikit pada industri manufaktur. Berbabagi tantangan signifikan muncul seiring dengan percepatan upaya digitalisasi industri manufaktur. Berikut beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh industri manufaktur di 2025.
1. Skill Gap dan Kekurangan SDM Terampil
Perkembangan teknologi seperti otomatisasi dan AI menuntut tenaga kerja memiliki keterampilan teknis. Namun, banyak perusahaan manufaktur yang kesulitan menemukan dan mempertahankan pekerja yang memiliki keahlian tersebut. Di Indonesia diketahui hanya 20 persen perusahaan manufaktur yang telah mengadopsi teknologi industri 4.0. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam kesiapan SDM menghadapi digitalisasi.
2. Gangguan Supply Chain Global
Dinamika geoplotik, fluktuasi harga bahan baku, dan keterlambatan pengiriman logistik menjadi tantangan signifikan dalam supply chain global di industri manufaktur. Perusahaan perlu mengadopsi strategi diversifikasi supplier dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan ketahanan supply chain.
3. Integrasi Sistem Baru dengan Infrastruktur Lama
Gabungan teknologi baru seperti AI dan IoS dengan sistem lama yang digunakan oleh perusahaan menjadi tantangan tersendiri. Banyak perusahaan yang kesulitan dan gagal memastikan interoperabilitas antara sistem baru dan lama, sehingga menghambat efisiensi operasional.
4. Keamanan Siber dan Perlindungan Data
Meningkatnya digitalisasi meningkatkan risiko keamanan siber di semua industri. Perusahaan manufaktur dituntut untuk dapat memperkuat sistem keamanan agar dapat melindungi data sensitif dan mencegah serangan siber yang dapat berimbas pada proses produksi.
5. Kepatuhan terhadap Standar Industri
Tekanan dari investor, regulator, dan konsumen agar industri manufaktur menerapkan praktik bisnis berkelanjutan terus meningkat. Perusahaan manufaktur harus menyesuaikan operasional agar sesuai dengan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola sehingga dapat selalu kompetitif di pasar global.
Bagaimana Digitalisasi dapat Mengatasi Tantangan Tersebut?
Untuk mengatasi serangkaian tantangan di atas, industri manufaktur perlu menerapkan digitalisasi dan langkah strategis. Berikut empat upaya digitalisasi industri manufaktur.
- Pengembangan infrastruktur teknologi, termasuk jaringan internet dan pasokan listrik agar bisnis dapat terhindar dari downtime dan tetap kompetitif. Pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk meningkatkan performa infrastruktur.
- Program pelatihan dan pendidikan yang fokus pada keterampilan digital untuk memastikan tenaga kerja siap menghadapi era digital.
- Dukungan finansial berupa penyediaan insentif dan investasi dalam teknologi digital, terutama bagi UKM.
- Implementasi kebijakan dan teknologi keamanan siber yang kuat untuk melindungi perusahaan dari berbagai ancaman siber.
Solusi Pendukung Digitalisasi Industri Manufaktur dari DigitalOcean
Untuk mendukung proses digitalisasi industri manufaktur, DigitalOcean menghadirkan solusi anda yang dapat memastikan kelangsungan dan pertumbuhan bisnis. DigitalOcean menyediakan Droplets sebagai virtual server yang hemat biaya, transparan, dan mudah digunakan.
DigitalOcean menyediakan sumber daya yang cepat dan infrastruktur yang dapat diskalakan sesuai kebutuhan bisnis manufaktur. Managed service dengan SLA uptime 99,99 persen untuk Droplets menawarkan jaringan berkecepatan tinggi dan penyimpanan SSD yang membantu perusahaan manufaktur mempercepat inovasi.
Droplets merupakan solusi server cloud yang mudah di-deploy dan dikelola dengan UI intuitif, CLI, API, dan Terraform Provider. Selain itu, Droplets juga menawarkan skalabilitas tinggi yang memungkinkan upgrade sesuai dengan kebutuhan bisnis. Dukungan fitur lengkap mulai dari transfer data hingga 11.000 GiB per bulan, penyimpanan SDSD, firewall gratis, dan monitoring aplikasi.
Manfaat Digitalisasi Industri Manufaktur dengan DigitalOcean

DigitalOcean memberikan sejumlah manfaat untuk mendukung digital industri manufaktur, di antaranya.
1. Infrastruktur Cloud untuk Smart Manufacturing
Droplets sebagai server cloud memungkinkan manufaktur menjalankan software, platform IoT, dan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) untuk mengoptimalkan produksi dengan menyimpan dan memproses data dari mesin ber-IoT.
2. Integrasi Data Analytics & AI
Managed database DigitalOcean (PostgreSQL, MySQL, MongoDB) dapat menyimpan data produksi dan supply chain untuk analitik real-time. Model AI dan ML dapat di-deploy di platform ini untuk memprediksi kerusakan mesin dan meningkatkan efisiensi operasional.
3. Aplikasi Web & Mobile yang Skalabel
Manufaktur dapat menggunakan DigitalOcean App Platform untuk membangun dan mendistribusikan aplikasi custom seperti manajemen inventaris, pemrosesan pesanan, hingga portal layanan pelanggan.
4. Didukung IoT & Edge Computing
Cloud DigitalOcean dapat dihubungkan ke sensor IoT di pabrik sehingga perusahaan dapat memantau kinerja mesin secara remote dan mengotomatiskan proses produksi.
5. Disaster Recovery dan Backup Data
DigitalOcean Spaces (object storage) dan managed Kubernetes (DOKS) menjamin backup dan recovery data secara andal untuk mencegah terjadinya kehilangan data akibat serangan siber atau kegagalan sistem.
6. Remote Access dan Kolaborasi
Tim dapat mengakses data produksi, berkolaborasi, dan mengelola alur kerja manufaktur dari jarak jauh secara aman melalui platform DigitalOcean.
7. Solusi Cloud yang Hemat Biaya
DigitalOcean menawarkan opsi layanan cloud dengan harga yang lebih terjangkau dbandingkan kompetitor. Hal ini memungkinkan transformasi digital lebih mudah diakses oleh manufaktur skala kecil dan menengah.
Baca Juga: Mengatasi Tantangan Digitalisasi Pendidikan dengan Solusi Cloud DigitalOcean
Mulai Digitalisasi Industri Manufaktur Bersama DigitalOcean di BPT
Blue Power Technology (BPT) sebagai bagian dari CTI Group menghadirkan rangkaian layanan profesional dengan teknisi IT berpengalaman dan bersertifikat untuk memastikan implementasi digitalisasi industri manufaktur berjalan optimal tanpa trial and error. Untuk memastikan operasional bisnis yang transparan, dapatkan usage report dan local billing untuk setiap penggunaan solusi DigitalOcean.
Dapatkan konsultasi dan trial GRATIS, best practice technical assessments, hingga training cloud bersama tim spesialisGRATIS. Jangan lewatkan juga beragam promo menarik dan jadilah bagian dari komunitas DigitalOcean dengan mengklik link ini.
Mulai konsulitasi dengan tim kami sekarang dan percepat proses digitalisasi industri manufaktur dengan mengunjungi link berikut ini.
Penulis: Ervina Anggraini – Content Writer CTI Group





