Perencanaan Disaster Recovery as a Service (DRaaS) sangat penting untuk keberlangsungan bisnis karena banyak bencana tak terduga, seperti bencana alam, pemadaman listrik, maupun cyberattacks yang berpotensi besar mendatangkan kerugian baik dari infrastruktur IT hingga hilangnya data.
Menurut laporan National Achives and Records Adminisitration tahun 2021, ada sekitar 93% pelaku usaha skala besar pernah mengalami kehilangan data (data loss) dan downtime yang berakibat pada kegagalan proses bisnis maupun kebangkrutan.
Untuk itulah, setiap perusahaan harus menerapkan DRaaS, sebagai alat perencanaan untuk mencegah skenario terburuk. Lantas, apa itu Disaster Recovery as a Service (DRaaS)? Mengapa menjadi penting bagi kelangsungan bisnis di era modern? Lengkapnya, simak artikel berikut.
Apa itu Disaster Recovery as a Service (DRaaS)?
Disaster Recovery as a Service (DRaaS) adalah solusi disaster recovery berbasis cloud yang memungkinkan perusahaan untuk mencadangkan data dan infrastruktur IT di data center yang diatur dan dikelola oleh pihak ketiga.
Ketika terjadi bencana, DRaaS dapat membantu perusahaan untuk pulih dengan cepat, memastikan data terlindungi, meminimalkan downtime, dan mendapatkan kembali akses fungsionalitas ke infrastruktur IT pengguna.
Dengan menerapkan model “as-a-service“, perusahaan tidak perlu memiliki atau mengelola sumber daya sendiri karena semua layanan DRaaS telah termasuk dalam layanan yang diberikan pihak ketiga. DRaaS biasanya ditawarkan melalui kontrak atau model bayar per penggunaan, dengan sistem pembayaran yang disesuaikan dengan penggunaan sumber daya, seperti penggunaan storage, bandwidth, RAM, dan software.
Bagaimana Cara Kerja DRaaS?
Ilustrasi Cara Kerja DRaaS (Sumber: BPT)
Sistem DRaaS bekerja dengan cara menyimpan salinan data dan informasi di cloud sehingga mudah digunakan untuk memulihkan data ke server utama ketika terjadi bencana. DRaaS dapat diaktifkan oleh cloud computing melalui tiga tahap, sebagai berikut.
1. Tahap Replikasi
Data di situs utama pengguna diduplikasi dan dikirim ke lingkungan yang di-hosting dari jarak jauh oleh penyedia layanan. Jika data sering diubah atau ditambah, DRaaS harus memastikan data snapshot secara berkala untuk menghindari kehilangan data selama tahap failover.
Karena sebagian besar perusahaan masih mengandalkan server virtual dan fisik untuk infrastruktur mereka, langkah ini menawarkan solusi hybrid yang menggabungkan kedua jenis server.
2. Tahap Failover
Ketika terjadi bencana, akses pengguna akan dipindahkan ke situs sekunder yang di-hosting oleh penyedia layanan. Pada tahap ini, kecepatan menjadi sangat penting karena segala jenis downtime dapat membahayakan bisnis.
3. Tahap Failback
Pada tahap ini, data dipindahkan kembali dari lingkungan penyedia DRaaS ke situs utama pengguna. Oleh karena itu, penting untuk memulai kembali proses replikasi segera setelah disaster recovery selesai untuk memastikan perlindungan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Bagaimana Solusi Hyperconverged Infrastructure Permudah Kelola Infrastruktur IT Anda?
3 Model Operasi DRaaS
Adapun tiga model utama yang digunakan oleh pemulihan bencana sebagai penyedia layanan yaitu managed, assisted, dan layanan mandiri. Di bawah ini merupakan tiga model operasi DRaaS.
1. Managed DRaaS
Pihak ketiga bertanggung jawab penuh atas pemulihan bencana. Memilih opsi ini mengharuskan Anda untuk bekerja sama dengan penyedia DRaaS agar semua infrastruktur, aplikasi, dan perubahan layanan tetap berjalan tanpa henti.
2. Assisted DRaaS
Jika Anda ingin bertanggung jawab atas aspek tertentu dari rencana pemulihan bencana yang menimpa atau Anda memiliki aplikasi khusus yang mungkin sulit diambil alih oleh pihak ketiga karena berisi data rahasia perusahaan, Assisted DRaaS merupakan pilihan yang tepat.
3. DRaaS Layanan Mandiri (Self Service DRaaS)
Opsi termurah adalah DRaaS Layanan Mandiri, yang mana pelanggan bertanggung jawab untuk merencanakan, menguji, dan mengelola pemulihan bencana. Sementara vendor DRaaS menyediakan software manajemen cadangan dan virtual machines di berbagai lokasi.
Lantas, apa solusi DRaaS yang harus perusahaan Anda gunakan untuk mengatasi masalah keamanan data dan infrastruktur IT yang lebih efisien dan sederhana? Berikut tips dari Blue Power Technology (BPT).
Tips Memilih DRaaS Provider Terbaik
Langkah selanjutnya adalah memilih provider atau penyedia DRaaS dengan kualitas terpercaya. Namun, jangan buru-buru. Ada beberapa hal yang perlu Anda tanyakan untuk memastikan bahwa provider tersebut memang benar-benar reliable. Beberapa di antaranya seperti:
- Kondisi seperti apa yang bisa dikatakan bencana?
- Sumber daya DR apa saja yang tersedia untuk pemulihan bencana?
- Sejauh mana prosedur pemulihan memengaruhi akses data center sekunder saat terjadi bencana dan siapa yang mengelolanya?
- Layanan berupa apa saja yang akan Anda dapatkan dari provider?
- Berapa biaya yang ditawarkan?
Mengingat bahaya dampak bencana pada keberlangsungan bisnis, sudah saatnya Anda mempertimbangkan untuk menggunakan DRaaS di perusahaan. Namun, sebaiknya pastikan provider yang Anda pilih sudah terbukti mampu menyediakan DRaaS secara optimal dan terpercaya, seperti solusi DRaaS dari BPT yang sudah berpengalaman bergerak di industri ini.
Amankan Data dan Infrastruktur IT Perusahaan dengan Solusi Disaster Recovery as a Service (DRaaS) dari BPT
Disaster Recovery as a Service (DRaaS) dari BPT dapat dijadikan sebuah opsi untuk menjaga semua data perusahaan, BPT dapat membantu perusahaan Anda untuk melindungi data-data tersebut dari kehilangan data dari berbagai macam bencana.
Solusi disaster recovery dari BPT mencakup solusi active dan passive, di mana solusi ini akan melakukan replikasi data ke dalam primary data center dan secondary data center secara bersamaan, replikasi data tipe ini sangat tepat untuk digunakan bagi perusahaan yang tidak dapat mentoleransi kehilangan data.
Tak hanya itu, solusi DRaaS dari BPT dapat mempersingkat Recovery Point Objective atau toleransi kehilangan data yang dapat diterima akibat suatu peristiwa. Dengan begitu, data yang dapat dipulihkan akan lebih baik dan mendekati data yang dimiliki sebelum bencana terjadi.
DRaaS dari BPT juga mampu mengurangi Recovery Time Objectives atau lama waktu yang diperlukan untuk recovery dan kembali beroperasi dengan normal menjadi hanya beberapa jam. Pemulihan cepat sangat penting untuk menghindari downtime yang harus dibayar “mahal”, baik dalam hal finansial maupun reputasi dan memastikan bahwa bisnis tetap dapat bersaing.
Dengan mengalihkan disaster recovery ke DRaaS dari BPT, perusahaan dapat menghindari proses pemulihan yang rumit dan memakan waktu sehingga dapat segera kembali bekerja dengan normal.
Baca Juga: Mengenal Veeam Universal License untuk Memenuhi Kebutuhan Perlindungan Data
Dapatkan Layanan DRaaS Terbaik dari BPT
Saatnya amankan data dan infrastruktur IT dari bencana tak terduga dengan solusi Disaster Recovery as a Service (DRaaS) dari BPT. Solusi kami dapat membantu membantu perusahaan untuk pulih dengan cepat, memastikan data terlindungi, meminimalkan downtime, dan mendapatkan kembali akses fungsionalitas ke infrastruktur IT pengguna.
BPT sebagai penyedia layanan Disaster Recovery as a Service (DRaaS) berpengalaman. BPT akan membantu Anda menghindari trial and error mulai dari tahap konsultasi, deployment, maintenance, hingga dukungan after sales. Didukung tim profesional IT berpengalaman dan tersertifikasi, BPT akan membantu Anda melewati semua proses adopsi solusi Disaster Recovery as a Service untuk memastikan data dan infrastruktur IT perusahaan bebas gangguan.
Tertarik dengan solusi Disaster Recovery as a Service (DRaaS) dari BPT? Segera hubungi marketing@bluepowertechnology.com.
Penulis: Ary Adianto - Content Writer CTI Group