Pada tanggal 23 Juli, Garmin, sebuah perusahaan penyedia teknologi wearables dan aplikasi penerbangan mengalami serangan siber ransomware bernama WastedLocker. Ransomware tersebut mengunci sistem Garmin selama empat hari yang mendisrupsi keseharian para penggunanya. Para pilot tidak bisa mengakses aplikasi untuk merencanakan dan melihat flight plan, sedangkan para pengguna wearable tidak bisa mengakses hasil ataupun jadwal olahraga mereka.
Serangan siber yang terjadi pada Garmin bukanlah hal baru, apalagi dengan serangan siber yang semakin canggih di era digital ini. Gateway terbesar bagi para hacker untuk menjalankan serangannya ialah melalui web browser. Hal ini juga didukung dengan hasil survei Kaspersky yang menyatakan bahwa 98% serangan siber memanfaatkan Internet. Maka dari itu, mengamankan aktivitas dan penggunaan Internet para user menjadi krusial.
Salah satu cara untuk mengamankan browser ialah dengan mengisolasi browser dan mengadopsi prinsip keamanan Zero Trust, di mana semua dokumen, file, dan email dinetralkan dengan mengisolasi kode yang ingin mengakses browser. Solusi ISLA dari Cyberinc bisa menjadi solusi yang tepat.
ISLA merupakan sebuah platform keamanan yang dapat mengisolasi pengeksekusian script eksternal, url, dan lampiran dari perangkat (devices) para end-user. Dengan demikian, ISLA memastikan keamanan yang optimal dengan mendisrupsi pengiriman konten berbahaya, seperti ransomware maupun serangan web lainnya. Konten tersebut akan diubah menjadi pixel yang tak berbahaya terlebih dahulu sebelum masuk ke endpoint serta browser.
Sebagai salah satu IT expert di Indonesia, Blue Power Technology (BPT) telah bekerja sama dengan Cyberinc untuk memberikan bisnis di Indonesia keamanan browser yang optimal di tengah lanskap serangan siber yang terus berkembang melalui ISLA.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi marketing@bluepowertechnology.com