Adopsi teknologi yang kian masif di era new normal semakin memperbesar peluang serangan siber, termasuk serangan botnet. Sebagai salah satu ancaman siber, botnet berpotensi melumpuhkan operasional bisnis Anda dengan mengubah perangkat, software, dan aplikasi.
Pastikan jaringan komputer Anda terbebas dari potensi serangan botnet agar tidak mengekesploitasi kelemahan web, email attachment, software, dan aplikasi.
Ketahui lebih lanjut apa itu botnet dan bagaimana bisnis Anda dapat terlindungi dari serangan botnet selengkapnya dalam artikel berikut.
Apa itu Botnet?
Botnet atau robot network adalah sekumpulan jaringan komputer yang terinfeksi oleh malware. Jaringan komputer ini biasanya dikendalikan oleh pihak yang dikenal dengan sebutan bot-herder atau botmaster.
Setelah botnet atau dikenal juga dengan istilah zombie computer berhasil menginfeksi, bot-herder dapat mengirimkan perintah apa pun yang diinginkan tanpa ada batasan tertentu. Botnet diciptakan sebagai tahapan multilayer untuk aksi kejahatan, mulai dari mengumpulkan bot sebanyak mungkin dan digabungkan menjadi sebuah jaringan bot.
Semakin banyak bot yang dimiliki pelaku, maka semakin banyak pula jaringan dan kekuatan mereka ketika melakukan aksi kejahatan. Bot-herder biasanya menggunakan control/command server untuk menjalankan perintah saat mengendalikan semua bot.
Bot-herder dapat mengubah sebuah komputer normal menjadi bot dengan cara menyisipkan malware pada software atau website tertentu. Ketika pengguna mengakses web tersebut, malware akan masuk dan mencari celah pada komputer agar bisa dimasuki oleh bot.
Tak hanya itu, bot-herder juga kerap menyebarkan malware exploit melalui file yang dapat di-download melalui attachment email.
Bagaimana Cara Kerja Botnet?
Untuk dapat menginfeksi jaringan komputer, botnet memiliki serangkaian tahapan. Berikut tiga tahapan cara kerja botnet saat menginfeksi jaringan komputer.
Tahap Persiapan dan Eksplorasi
Pada tahap pertama, hacker akan mencari dan mengeksplorasi kelemahan website, software, aplikasi, hingga perilaku pengguna. Tahap ini bertujuan untuk membuat calon korban secara tidak sadar telah terinfeksi malware.
Menginfeksi
Di tahap ini, pengguna akan diinfeksi malware setelah hacker membuatnya melakukan tindakan yang dapat membahayakan perangkat, software, atau aplikasi mereka. Misalnya, meminta pengguna untuk men-download trojan atau mengunjungi web tertentu yang sudah lebih dulu disusupi malware. Ketika Anda mengikuti arahan tersebut, hacker akan melancarkan aksinya menggunakan teknik social engineering.
Aktivasi
Pada tahap ini, hacker akan mengambil alih kontrol setiap komputer yang sudah terinfeksi. Botmaster akan mengatur semua bot menjadi satu botnet dengan mengendalikannya dari jauh. Biasanya botmaster akan menginfeksi ribuan hingga jutaan komputer aktif untuk memperkuat kemampuan bot saat melancarkan serangan.
Baca juga: Cek 5 Cara Amankan Data Privacy dari Potensi Pencurian Data
Apa saja Jenis Botnet?
Pada umumnya, botnet memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan cara kerjanya. Berikut dua Anda ketahui.
Server Model
Server model atau botnet generasi pertama berjalan dan terpusat pada command and control (C&C) yang dapat mengendalikan seluruh botnet. Kemudahan server model memungkinkan botnet secara terpusat masih dipakai hingga saat ini.
Bukan tanpa cela, botnet ini juga memiliki kekurangan yakni rentan terhadap satu titik kegagalan. Dengan kata lain, ketika server C2C mengalami hanya satu gangguan, maka semua botnet akan terpengaruh.
P2P Model
P2P model merupakan botnet generasi terbaru yang berjalan secara peer-to-peer dan tidak langsung terhubung dengan C2C untuk pembagian perintah dan informasi. Dibandingkan generasi pertama, P2P lebih sulit diimplementasikan karena tidak terhubung dengan server pusat.
Kendati demikian, bukan berarti botner yang menyerang secara P2P tidak memiliki kekuataan. Setiap botnet justri berjalan secara mandiri sebagai client dan server untuk memperbarui informasi secara terkoordinasi antarperangkat di botnet.
3 Jenis Serangan Botnet
Setelah botmaster memiliki ‘kawanan’ bot, maka mereka memiliki kemampuan untuk melakukan kejahatan siber skala kecil hingga besar. Berikut tiga serangan botnet yang perlu Anda ketahui.
DDoS
DDoS atau Distributed Denial-of-Service merupakan bentuk serangan botnet yang bekerja dengan membanjiri trafik jaringan internet sehingga server mengalami kerusakan. “Sekawanan” bot akan membanjiri server dengan melakukan request secara terus-menerus.
Phising
Phising adalah salah satu upaya untuk mendapatkan data pengguna dengan menyamar seakan-akan sebagai lembaga atau pihak kredibel tertentu. Pelaku phising umumnya mengincar data berupa alamat email, identitas korban, nomor telepon, hingga nomor kartu kredit.
Brute Force Attack
Serangan jenisi ini bertujuan untuk mendapatkan kredensial berupa username atau password korban. Umumnya, brute force attack dilakukan menggunakan program khusus yang dirancang untuk membobol kredensial pengguna.
Lindungi Bisnis dari Serangan Botnet dengan Imperva Advanced Bot Protection
Untuk melindungi bisnis Anda dari potensi serangan botnet, Imperva menghadirkan solusi Advanced Bot Protection yang dilengkapi fitur keamanan lebih kuat. Berbeda dengan vendor CDN lain, berdasarkan hasil evaluasi Forrester Wave, Imperva memiliki kemampuan untuk mengikat manajemen bot ke arsitektur mereka sehingga dapat melindungi aplikasi di mana pun digunakan.
Advanced Bot Protection menjadi solusi di tengah semakin kompleksnya serangan bot serta dampaknya di luar aspek keamanan dan keragaman arsitektur aplikasi. Solusi Imperva akan mempercepat deteksi bot dan respons serangan. Fitur deteksi reputasi, klasifikasi, dan lapisan ML yang dapat dianalisis secara independen atau bersama tim IT Anda akan memastikan bisnis terlindungi dari potensi serangan bot.
Sumber: Forrester Wave
Fitur Imperva Advanced Bot Protection akan menganalisis adanya anomali untuk mengetahui potensi ancaman dan anti-gangguan. Untuk merespons serangan, Anda juga dapat memanfaatkan kebijakan yang ada atau membuat ketentuan sendiri sejak awal memilih solusi Imperva.
Anda dapat mengonstumisasi laporan pemantauan serangan bot untuk mengakomodir keperluan keamanan dan aspek teknis bisnis. Solusi Imperva juga telah terintegrasi dengan tool keamanan dan pemasaran sesuai dengan kebutuhan bisnis. Tim IT yang dokus pada isu security dapat mempertimbangkan Imperva sebagai solusi dengan tool terintegrasi dengan aplikasi apa pun.
Baca juga: Tips Menjaga Keamanan Jaringan dari Potensi Serangan Internal
Dapatkan Solusi Imperva Advanced Bot Protection dari Blue Power Technology
Saatnya berikan perlindungan menyeluruh pada jaringan komputer bisnis Anda dari serangan botnet dengan solusi Imperva Advanced Bot Protection. Berikan perlindungan menyeluruh untuk jaringan komputer dengan solusi Advanced Bot Protection yang terintegrasi dengan aplikasi bisnis apa pun.
Dapatkan solusi Advanced Bot Protection dari Imperva di Blue Power Technology (BPT) sebagai authorized partner Imperva di Indonesia. Didukung tim IT tersertifikasi dan berpengalaman, BPT akan memberikan layanan mulai dari tahap konsultasi, deployment, hingga dukungan after sales untuk menghindari trial and error. Hubungi marketing@bluepowertechnology.com untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Imperva Advanced Bot Protection.
Penulis: Ervina Anggraini - Content Writer CTI Group