Saat ini, penilaian kerentanan sistem menjadi langkah krusial untuk melindungi bisnis. Mengapa bisa? Common Vulnerability Scoring System (CVSS) sebagai tools untuk menilai kerentanan, bisa menunjukkan Anda betapa besar ancaman yang mungkin menyerang bisnis Anda. Sebagai contoh, salah satu perusahaan pernah mendapat skor CVSS tinggi yang memungkinkan hacker mengakses hingga mengekstraksi data dari sistem perusahaan tersebut.
Dari kasus tadi, coba bayangkan betapa besar potensi kerusakan yang disebabkannya, mulai dari integritas, ketersediaan, hingga kerahasiaan data. Untuk itu, CVSS score penting untuk memudahkan perusahaan memahami tingkat keparahan kerentanan sistem mereka.
Ingin tahu apa itu CVSS dan cara untuk melindungi bisnis Anda dari potensi kerugian yang signifikan? Simak selengkapnya di artikel ini.
Apa Itu CVSS Score?
Common Vulnerability Scoring System (CVSS) adalah sebuah metrik atau perhitungan tingkat kerentanan pada sistem komputer yang umumnya digunakan oleh developer. CVSS memiliki rentang nilai dari 0 hingga 10, dengan 0 di level terendah dan 10 di level sangat rentan. Artinya, semakin tinggi skornya maka tingkat kerentanannya juga semakin besar.
Dalam CVSS 3.0, nilai CVSS dikelompokkan sebagai berikut:
- 0: Tidak rentan
- 0,1 – 3,9: Rendah
- 4,0 – 6,9: Sedang
- 7,0 – 8,9: Tinggi
- 9,0 – 10,0: Sangat rentan
Ada pun faktor-faktor khusus untuk menilai kerentanan sistem komputer sebagai berikut:
- Confidentiality: Melihat sejauh mana kerentanan mempengaruhi kerahasiaan data
- Integrity: Menilai sejauh mana kerentanan berpengaruh pada integritas atau keutuhan data
- Availability: Dampak kerentanan terhadap ketersediaan sistem atau data
- Attack Vector: Identifikasi metode yang digunakan attacker untuk mengeksploitasi kerentanan, seperti network, adjacent, local, atau physical
- Attack Complexity: Menilai seberapa kompleks proses untuk mengeksploitasi kerentanan
- Privileges Required: Mengukur tingkat hak akses atau izin yang diperlukan untuk mengeksploitasi kerentanan
- User Interaction: Melihat apakah kerentanan perlu interaksi dari user untuk terjadinya eksploitasi, seperti phishing yang membutuhkan user untuk meng-klik tautan
- Scope: Mengukur dampak kerentanan terhadap sistem atau aplikasi secara keseluruhan
5 Manfaat CVSS dalam Sistem Keamanan Perusahaan
CVSS sebagai kalkulator kerentanan yang paling mudah digunakan developer dan tim IT sangat membantu untuk mengamankan sistem komputer perusahaan. Berikut adalah lima manfaatnya.
1. Prioritas Penanganan Kerentanan
Tentukan prioritas untuk menangani kerentanan berdasarkan tingkatan yang terukur. Sebagai contoh, perusahaan dapat mengalokasikan human resource-nya untuk mengatasi risiko yang paling berbahaya dulu.
2. Komunikasikan Risiko dengan Efektif
Sebagai open framework, setiap orang dalam perusahaan dapat mengakses parameter scoring dan memahami alasan di balik CVSS scoring tersebut. Maka dari itu, komunikasi antar stakeholder bisa lebih mudah dilakukan.
3. Monitoring dan Scoring Risiko yang Konsisten
CVSS yang mudah digunakan memungkinkan tim IT Anda untuk memantau dan menilai risiko keamanan secara berkala.
4. Dukung Kepatuhan Regulasi dan Audit
Penggunaan CVSS membantu bisnis Anda memenuhi persyaratan regulasi keamanan yang disertai dengan bukti penilaian kerentanan dan pengelolaan sesuai standar.
5. Kurangi Kerugian Bisnis
Identifikasi dan atasi kerentanan dengan CVSS dapat meminimalisir risiko serangan yang bersifat merugikan secara finansial, seperti data loss, gangguan operasional, dan biaya disaster recovery.
Setelah memahami betapa pentingnya menilai dan memprioritaskan kerentanan dalam sistem, kita sudah bisa melihat bagaimana kerentanan tertentu dapat mempengaruhi skor CVSS secara signifikan. Namun, apa saja jenis kerentanan yang perlu kita perhatikan? Baca seterusnya di bawah ini.
3 Bugs yang Mempengaruhi CVSS Score
Dalam sebuah kasus yang dialami platform pengelolaan layanan IT ServiceNow, terdapat tiga jenis bug yang ketika dieksploitasi bersamaan, membuat skor CVSS-nya mencapai 9,3. Berikut adalah tiga jenis bugtersebut:
1. CVE-2024-4879: Authentication Bypass
Bug ini memungkinkan attacker melewati proses autentikasi dan mendapatkan akses tidak sah ke platform ServiceNow. Selain mengakses, attacker juga bisa menjalankan kode dari jarak jauh pada sistem untuk mendapatkan akses penuh ke data.
2. CVE-2024-5178: Privilege Escalation
Sesuai namanya, bug ini memungkinkan hacker meningkatkan hak akses mereka dalam lingkup ServiceNow, sehingga ia bisa memperoleh akses administratif atau kontrol penuh data. Akibatnya, hacker bisa melakukan manipulasi atau mengubah data yang bisa merusak integritas sistem.
3. CVE-2024-5217: Arbitrary Data Access
Pada bug ini, peretas dapat melihat dan mengambil data apa pun yang tersimpan dalam sistem ServiceNow, seperti informasi rahasia pelanggan dan perusahaan.
Bahaya Skor CVSS Tinggi pada Industri IT
Industri IT sering menghadapi risiko yang cukup besar saat menghadapi kerentanan berskor tinggi. Kita bisa belajar dari kasus platform ServiceNow tadi yang mendapat skor 9,3 setelah penilaian kerentanan, artinya potensi bahaya sistem tergolong ekstrem. Berikut adalah lima dampak yang ditimbulkannya.
1. Compromised System
Skor CVSS sangat tinggi berarti attacker berhasil masuk ke sistem yang sangat dalam. Ini berarti, attackerbisa mengakses dan mengontrol seluruh data dan sistem perusahaan Anda.
2. Potensi Kerusakan Data dan Sistem
Dengan skor setinggi ini, data dan integritas sistem sangat rentan dimanipulasi yang bisa berakibat pada gangguan operasional.
3. Meningkatnya Risiko Keamanan
Seluruh keamanan pada sistem IT bisa lebih berisiko. Jika tidak segera ditangani, risiko tersebut bisa menyebar dan mempengaruhi lebih banyak layanan.
4. Gangguan pada Kepatuhan Regulasi dan Audit
Skor CVSS yang tinggi dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi persyaratan kepatuhan regulasi dan standar audit. Hal ini juga bisa menyebabkan Anda terjerat masalah hukum dan kehilangan kepercayaan klien.
5. Kerugian Finansial dan Reputasi
Ada banyak dampak finansial yang diakibatkan dari serangan yang memanfaatkan kerentanan berskor tinggi, seperti perlunya biaya perbaikan, potensi denda, dan biaya perbaikan nama baik perusahaan.
Untuk menanggulangi masalah ini, Anda membutuhkan strategi mitigasi yang efektif. Salah satu solusi yang bisa Anda gunakan adalah solusi keamanan dari Imperva.
Baca Juga: Bimbang Memilih Solusi Cloud WAAP Security? Imperva Cloud WAAP Security Bisa Jadi Pilihan Ideal
Strategi Mitigasi dan Proteksi dari Imperva
Imperva adalah penyedia solusi keamanan siber terkemuka yang menawarkan satu-satunya solusi Web Application Firewall (WAF) dengan opsi on–premises, dan diakui sebagai pemimpin dalam laporan Gartner Magic Quadrant.
Selain itu, Imperva juga memiliki Database Firewall yang bisa meng-cover seluruh brand database, dan menjadi satu-satunya provider Cloud Web Application Firewall yang memiliki dua scrubbing center di Indonesia.
Tidak sampai di situ saja, Application Security yang dimiliki Imperva juga bisa menggantikan lebih dari enam jenis produk keamanan lainnya untuk mencegah DDoS, bot, API, dan lain-lain. Artinya, Anda bisa save morecost dan menggantinya dengan satu platform. Imperva Application Security juga bisa memblokir dengan hampir nol false–positive, memberikan respons yang lebih cepat dan bisa di-deploy di mana pun.
Keunggulan Solusi Imperva
Berikut adalah beberapa keunggulan dari penggunaan solusi keamanan dari Imperva:
- Tingkatkan postur keamanan siber, kurangi risiko, dan amankan aset penting perusahaan di berbagai industri, termasuk industri IT
- Lindungi arsitektur hybrid dan modern untuk kurangi risiko dan biaya pengelolaan
- Proteksi menyeluruh dari segala jenis serangan, termasuk OWASP top 10 untuk otomatisasi bot dan API abuse
Baca Juga: Imperva Cloud WAF: Solusi Keamanan Aplikasi Terlengkap untuk Perlindungan Optimal
Dapatkan Solusi Imperva Hanya di BPT
Sebagai distributor resmi Imperva, Blue Power Technology (BPT) siap membantu Anda mengimplementasikan solusi keamanan untuk menghindari risiko kerentanan pada sistem.
Tim IT berpengalaman dan bersertifikat BPT akan membantu Anda mulai dari tahap konsultasi, deployment, hingga dukungan after–sales agar instalasi solusi Web Application Firewall (WAF), Database Firewall (DBF), dan Imperva Application Security berjalan lancar.
Tertarik menggunakan solusi dari Imperva? Hubungi kami segera di sini.
Penulis: Anggita Olivia Herman – Content Writer CTI Group